Minggu, 23 Desember 2012

My Unrequited Love (Part 5)

Sabrina & Veren dengan serempak memasuki kelas 10C tanpa rasa takut sedikit pun. "Ternyata, kak Fani adalah orang yang cantik, tak salah dia disebut dokter cinta." gumam Sabrina dalam hati. Veren mendekati Fani dengan perlahan lalu bertanya, "Apakah kamu kak Fani?". Iya, ada apa mencariku?" balas Fani dengan lembut. "Erm, kami mau berkonsultasi..." Sabrina memotong. "Wah.. Kalian mempunyai seseorang yang kalian sukai, eh?" jawab Fani dengan tawa yang lembut. "Tidak, ini masalah kakaknya Sabrina." jawab Veren serius. Fani tertegun. "Baik. Ceritakan masalah kalian." Fani menjawab. Mukanya tak kalah serius dengan Veren.

Rania duduk termangu di kelasnya. Saat istirahat pertama ini, dia dan Rana tak bisa berbicara satu sama lain. Dia pun sendiri. Tiba-tiba... "Hei! Jangan bengong gitu dong!" teriak Hani disampingnya. "Ha-Hani.. Ada apa kamu kesini?" tanya Rania dengan pelan. "Hari ini, aku ingin mengajakmu pergi... Mau ikut?" tanya Hani dengan ceria. "Hm? Kemana?" tanya Rania dengan lembut. "Kemana saja yang kamu mau!" tangkas Hani cepat. "Baiklah, aku ikut. Ingat untuk menjemputku disini ya!" teriak Rania. "Tentu!" jawab Hani sambil meninggalkan Rania.

Mei berjalan dengan lesu di koridor. Dia berjalan ke arah taman belakang sekolah. Taman belakang SMAnya tersebut memang sejuk. Mei duduk dengan lesu, sambil menatap langit. Tiba-tiba, dia menyadari bahwa seseorang datang menghampirinya.. dari belakang. "Ka-kau! Sedang apa kau disini?!" teriak Mei terkejut. "Hai, Mei, lama tak berjumpa. Tak lupa dengan aku, kan?" jawab pria misterius itu.

TO BE CONTINUED.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment!
Any suggestion will improve the author! :)